Pages

Selamat datang di blog Sunda Kecil, temukan berbagai data arkeologi, budaya lokal, serta spesifikasi Geografis di situs ini

Makam Jayaprana




Koordinat : 08° 09’ 19,7” S , 115°31’57,2” E 
Elevasi
Objek : Bangunan untuk berdo’a bagi agama Hindu Bali
Bahan : batu dan kayu
Masa/periodesasi : masa kini
Abad : 20-an Masehi (tahun 1949-an)
Lokasi Administrasi   : Desa Pekraman Sumber Klampok, Kec. Gerokgak,  

Diskripsi :

Tempat ini dikenal masyarakat sebagai makam dari tokoh bernama Jayaprana yang dipercaya meninggal karena dibunuh oleh raja dari Kalianget bernama Anak Agung Ngurah Kaleran, putra raja Klungkung bernama Gedong Artha. Beliau juga dipercaya masyarakat Bali (terutama sekitar Bali Utara) sebagai seorang yang mengalami kejadian tragis dengan cara mati dibunuh tersebut.

Area yang dikenal sebagai Makam Jayaprana ini terletak di lokasi yang dikenal bernama Teluk Terima, berada di sisi kiri tepi jalan raya lintas Singaraja - Gilimanuk. Terletak sekitar 45 kilometer dari Pura Pulaki, yang berlokasi di Taman Nasional Bali Barat dan memerlukan waktu 4 jam kendaraan roda empat melalui Kabupaten Jembrana jika datang dari Kota Denpasar. Sedangkan masyarakat Pakraman Desa Sumberklampok sendiri menyebutnya dengan: Khayangan Jagat Jayaprana Teluk Terima. 

Kawasan ini merupakan sebuah area dengan beberapa bale, dan sebuah bangunan utama untuk sembahyang atau berdo’a bagi umat Hindu Bali. Untuk mencapai bangunan utama tersebut, harus melalui jalan paving dan semen, serta menaiki sejumlah anak tangga berukuran cukup lebar (sekitar 1,5 meter) dengan panjang sekitar 200 meter. Di kanan-kirinya masih berupa hutan dan masih banyak terlihat binatang monyet liar bermain-main di antar pepohonan hutan tersebut. Tampak pula beberapa bangunan dan yang  juga sedang dibangun altar dan bale-bale  berukuran kecil di bagian kanan- kiri jalan menuju bangunan utama tersebut.

Asal-mula penemuan area tersebut adalah bermula dari ditemukannnya onggokan batu  yang dianggap  makam di dalam hutan oleh para pencari kayu pada tahun 1948. Kemudian pada tahun 1949 dilakukan plebonan atau ngaben secara simbolis oleh masyarakat Kalianget (sebelah timur dari Seririt) yang dipercaya sebagai makam Jayaprana yang memiliki hubungan karena berasal dari Desa Kalianget. Sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut mempercayai bahwa yang dimakamkan disitu adalah seorang pria bernama Jayaprana yang telah dimakamkan sekitar 500 tahun yang lalu. 

0 komentar:

Posting Komentar