Koordinat :
S 8 06 E 115 09 39,33
Elevasi :
-
Objek :
Sarkofagus
Bahan :
Bongkahan batu
Masa/periodesasi : Prasejarah (tradisi megalitik)
Abad :
Tanda alami :
Kantor Balai Arkeologi Denpasar
Pemilik lahan :
Masyarakat
Pemilik Objek :
Masyarakat
Kondisi :
Kurang Tertata
Pemanfaan sekarang : Objek Penelitian
Diskripsi situs :
Situs Tigawasa
terletak di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar. Di situs ini terdapat 2
sarkofagus (Sarkofagus A dan B) yang
saat ini disimpan di Balai Arkeologi Denpasar dan merupakan temuan yang
dilaporkan masyarakat pada tahun 1974 yang kemudian ditinjau oleh Lembaga
Purbakala Gianyar. Dahulunya sarkofagus tersebut ditemukan di halaman belakang
rumah I Kirana di Banjar Wani, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar. Pada saat
peninjauan dilakukan disebutkan bahwa sarkofagus A dan B yang terletak terpisah
dengan jarak lebih kurang 1 m tersebut telah mengalami pembongkaran dan isi
bagian dalam sarkofagus telah kosong.
Sarkofagus
Tigawasa dari segi bentuk sebagaimana dideskripsikan oleh R.P. Soejono dalan
Disertasinya yang berjudul Sistem-Sistem
Penguburan pada Akhir Masa Prasejarah di Bali (1977) memiliki bentuk agak
khusus. Bidang depan tutup dan wadah memiliki satu tonjolan berbentuk gepeng
dan bundar. Sementara itu pada bidang belakang masing-masing sarkofagus
terdapat sepasang tonjolan dengan bentuk agak lonjong, serta sepasang tonjolan
kecil berbentuk segi empat gepeng pada masing-masing sisi samping. Berbeda
dengan sarkofagus B, sarkofagus A memiliki hiasan berupa goresan kepala manusia
dengan memperlihatkan bentuk mata, hidung, mulut, anting-anting panjang, dan
tangan yang menjulur ke arah samping.
Untuk
penelusuran lebihlanjut tentang Sarkofagus Tigawasa pernah dilakukan penelitian
berrupa kegiatan penelusuran kembali dan ekskavasi pada tahun 1975. Pada
penelitian tahap pertama di Tigawasa dari tanah buangan bekas penggalian
sarkofagus A berhasil ditemukan dua gigi geraham, fragmen tajak perunggu, sulur
perunggu, fragmen benda-benda perunggu, fragmen benda-benda besi, satu
manik-manik kaca berwarna biru, fragmen tulang manusia, dan beberapa fragmen
gerabah dengan pola hias tera.
Sementara itu
dari hasil ekskavasi yang dilakukan pada tahun 1975 di lokasi penemuan
Sarkofagus A masih menghasilkan beberapa benda yang dimasa lalunya besar
kemungkinan berada di dalam wadah dan berfungsi sebagai bekal kubur dengan
temuan berupa gelang perunggu, lempengan pentagonal dari bahan perunggu, sulur
perunggu, anting-anting atau cincin , fragmen besi, beberapa butir manik-manik,
dan fragmen tulang manusia.
Hasil
penggalian Sarkafagus B memperlihatkan bagian tutup sarkafagus sudah pecah dan
sebagian telah hilang. Hal ini menunjukkan bahwa Sarkofagus B sebelum
penelitian dilakukan telah mengalami pembongkaran. Berdasarkan hasil penelitian
yang di lakukan, di dalam Sarkofagus B masih ditemukan beberapa fragmen tulang
dan gigi manusia, fragmen sulur perunggu, dan beberapa fragmen benda-benda perunggu
lain (Mahawira, 1975).
0 komentar:
Posting Komentar