Koordinat : S 8 0621,62 E 115 09
39,33
Elevasi : 170 m dari
muka laut
Objek : Lesung batu dan pura
Bahan : Bongkahan batu
Masa/periodesasi : Prasejarah (tradisi megalitik)
Tanda alami : dipinggir jalan raya menuju
pelabuhan Sangsit yang
dikelilingi
oleh sawah
Pemilik lahan : Masyarakat
Pemilik Objek : Masyarakat
Kondisi : Tertata
Pemanfaan
sekarang : Ibadah dan wisata
Diskripsi situs :
Di Situs ini
ditemukan lesung batu yang merupakan
salah satu peninggalan tradisi megalitik di Dusun Sangsit, Desa Sangsit,
Kecamatan Sawan yang terdapat di halaman Pura Beji Sangsit. Lesung-lesung batu
tersebut terbuat dari bahan batu andesit yang ukurannya berbeda satu dengan
yang lainnya dengan bentuk dan diameter lubang yang cukup simetris. Lesung batu
pertama memiliki ukuran panjang 64 cm, tinggi 37 cm, dan lebar 59 cm, memiliki
lubang berdiameter 21 cm dan kedalaman lubang dari bagian dasar hingga
permukaan batu 24 cm.
Lesung batu
kedua agak lebih besar dibanding lesung batu pertama yaitu dengan panjang batu
67 cm, tinggi 22 cm, dan lebar 59 cm, dengan diameter lubang lesung 20 cm dan
kedalaman lubang dari permukaan hingga dasar lubang 17 cm. Sementara itu lesung
batu ketiga memiliki ukuran panjang 44 cm, tinggi 28 cm, dan lebar 38 cm, serta
diameter lubang 18 cm dan kedalaman lubang 19 cm. Lesung-lesung batu tersebut
sampai sekarang disebutkan masih digunakan oleh masyarakat Pure Beji Sangsit,
terutama pada saat mempersiapkan dan pengolahan bumbu-bumbu masakan yang
dibutuhkan untuk mengolah bahan masakan yang digunakan pada saat upacara
dilakukan di pura.
Cukup menarik
informasi yang disampaikan oleh Ketut Limus (61 tahun) tokoh yang sehari-hari
ikut mengurus pengelolaan Pura Beji Sangsit, menceritakan bahwa dahulunya
sebelum mengenal pengolahan padi menggunakan mesin, masyarakat Dusun Sangsit
mengolah padi menjadi besar melalui dua tahapan. Setelah padi hasil panenan
dikeringkan melalui proses penjemuran di bawah terik sinar matahari, untuk melepas
bulir-bulir padi dari tangkainya dilakukan dengan cara menumpuknya di lesung
yang terbuat dari kayu.
Sementara itu
untuk menjadikan padi menjadi beras dilakukan di lesung batu. Maka di setiap
rumah penduduk di masa lalu memiliki lesung batu. Tetapi sekarang tidak banyak
lagi yang memiliki lesung batu lagi yang mungkin terjadi karena fungsinya
sebagai media pengolahan bahan makanan atau padi menjadi beras telah digantikan
oleh teknologi yang lebih modern.
0 komentar:
Posting Komentar